Transformasi Digital di Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Transformasi Digital di Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

0 0
Read Time:1 Minute, 1 Second

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah tulang punggung perekonomian Indonesia, menguasai sektor-sektor strategis dari perbankan, energi, hingga telekomunikasi. Namun, BUMN sering diasosiasikan dengan birokrasi yang kaku, lamban, dan tidak efisien. Transformasi digital adalah satu-satunya cara bagi BUMN untuk tetap relevan.

Transformasi ini tidak hanya sebatas membuat aplikasi atau website. Ini adalah perombakan fundamental model bisnis dan budaya kerja. Di BUMN perbankan (Himbara), kita melihat pergeseran besar ke digital banking untuk bersaing dengan fintech. Di BUMN logistik, digitalisasi digunakan untuk melacak kargo secara real-time.

Tantangan terbesar bukanlah teknologi, melainkan budaya. Mengubah mindset ribuan karyawan yang terbiasa bekerja secara manual dan hierarkis menjadi lebih lincah (agile), berbasis data, dan berorientasi pada pelanggan adalah pekerjaan rumah yang sangat berat. Banyak inisiatif digital gagal karena resistensi internal.

Kepemimpinan di puncak menjadi kunci. Menteri BUMN dan para direktur utama harus menjadi “panglima” transformasi digital, mendorong adopsi teknologi baru dan berani mengambil keputusan yang tidak populer, seperti merestrukturisasi proses bisnis yang sudah usang.

Ketika BUMN berhasil bertransformasi, dampaknya akan sangat masif. Efisiensi operasional akan meningkat drastis, layanan publik akan menjadi lebih baik, dan daya saing BUMN di kancah regional akan menguat. Transformasi digital adalah pertaruhan besar untuk membuktikan bahwa “raksasa” birokrasi ini masih bisa berlari kencang.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %