Di dunia yang penuh kebisingan, banyak orang memilih silent retreat—liburan dengan keheningan total untuk menenangkan jiwa.
Peserta retreat ini biasanya tidak berbicara selama beberapa hari, hanya fokus pada meditasi, doa, dan refleksi diri.
Konsep ini populer di Asia, terutama Thailand dan India, tetapi kini menyebar ke seluruh dunia.
Silent retreat dianggap cara efektif untuk mengurangi stres, kecemasan, dan meningkatkan kesadaran diri.
Generasi milenial dan Gen Z semakin tertarik karena mereka mencari keseimbangan di tengah gempuran digital.
Namun, tidak semua orang mampu menjalaninya. Bagi sebagian orang, keheningan panjang bisa terasa menantang.
Meski begitu, silent retreat terus berkembang menjadi bisnis pariwisata spiritual bernilai tinggi.
Diam ternyata bisa menjadi cara paling kuat untuk mendengar diri sendiri.