Afrika memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi hijau, mulai dari tenaga surya, angin, hingga biomassa. Namun, benua ini seringkali terabaikan dalam peta global energi bersih.
Padahal, sinar matahari yang melimpah bisa menjadikan Afrika pusat energi terbarukan dunia. Proyek-proyek panel surya raksasa mulai dibangun di Maroko dan Mesir, tetapi skalanya masih jauh dari maksimal.
Banyak negara maju memanfaatkan Afrika hanya sebagai pemasok bahan mentah, bukan pusat inovasi energi hijau. Akibatnya, keuntungan besar masih lebih banyak dinikmati investor luar.
Jika dikelola dengan tepat, ekonomi hijau bisa membuka jutaan lapangan kerja lokal, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan kemandirian energi.
Namun, tantangan besar adalah minimnya infrastruktur dan investasi teknologi. Banyak desa masih belum terjangkau listrik, meskipun berada di wilayah dengan potensi energi terbarukan tinggi.
Selain itu, masalah politik dan korupsi membuat banyak proyek energi hijau terhenti di tengah jalan.
Meski demikian, kebangkitan ekonomi hijau Afrika tetap mendapat perhatian global. Investor mulai melirik peluang ini sebagai masa depan energi bersih dunia.
Pertanyaannya, apakah Afrika akan menjadi pemain utama atau hanya pasar bagi negara maju?