Era digital membuat manusia sulit lepas dari smartphone, laptop, dan media sosial. Muncullah tren digital detox: mengambil jeda dari layar untuk menjaga kesehatan mental.
Banyak riset menunjukkan paparan layar berlebihan meningkatkan stres, gangguan tidur, hingga menurunkan produktivitas.
Digital detox bisa dilakukan sederhana, misalnya dengan membatasi penggunaan aplikasi tertentu, menerapkan jam tanpa gadget, atau liburan tanpa internet.
Selebritas dunia hingga eksekutif perusahaan mulai mempopulerkan gaya hidup ini sebagai cara mengembalikan fokus dan kreativitas.
Namun, tantangan digital detox adalah konsistensi. Banyak orang gagal karena pekerjaannya memang bergantung pada dunia digital.
Kesimpulannya, digital detox bukan sekadar tren, tapi kebutuhan penting untuk menjaga keseimbangan hidup di era serba cepat.