Cupertino – Kedatangan perangkat Spatial Computing dan headset baru seperti Apple Vision Pro menandai pergeseran besar dalam interaksi digital. Spatial Computing adalah integrasi mulus antara konten digital dengan dunia fisik, mengubah lingkungan nyata menjadi antarmuka digital. Teknologi ini menjanjikan perubahan radikal, terutama dalam kerja kolaboratif jarak jauh.
Alih-alih terbatas pada layar flat laptop, pekerja kini dapat berbagi ruang kerja virtual (seperti meeting room atau whiteboard raksasa) yang terasa seolah-olah mereka berada di ruangan yang sama. Insinyur dapat memproyeksikan model 3D di meja mereka, desainer dapat menguji prototipe secara real-time di lingkungan fisik, dan tim dapat berkolaborasi di berbagai aplikasi digital secara bersamaan dalam ruang tiga dimensi.
Meskipun harga perangkat masih tinggi dan adopsi massal memerlukan waktu, Spatial Computing mengatasi kelemahan utama video call tradisional—kurangnya kehadiran dan interaksi spasial. Masa depan kerja akan melibatkan hologram, bukan sekadar wajah di layar, meningkatkan engagement dan mengurangi kelelahan akibat rapat jarak jauh (Zoom fatigue).